Dinas Lingkungan Hidup
TAMAN KEHATI BLH SALAH SATU MODEL PEMBELAJARAN SAKA KALPATARU KRIDA KEHATI
Baturaden, Siapa yang menyangka tempat yang dulunya bau kini disulap menjai taman yang berisi berbagai macam jenis tanam.tanam keanekaragaman Hayati atau Taman Kehati begitu tempat ini kini disebut.
Taman Kehati ini berdiri di atas tanah luas 1,3 hektar. terletak di desa kemutug lor, Kecamatan baturaden.Tak kurang dari 600 tanaman tumbuh. Tidak sedikit pula yang merupakan jenis tanaman langka di tanah air,atau tanaman yanga hamper punah. Ya, tempat ratusan tanama tersebut dinamai taman keanekaragaman hayati atau lebih dikenal dengan sebutan Taman Kehati.
Jika dari segi luas dan ragam jenis tanaman, Taman Kehati Kemutug lor mungkun tidak jauh beda dengan Taman Kehati yang ada diberbagai daerah di Indonesia. Namun jika melihat latar belakang tempat, taman ini sepertinya memiliki nilai plus daripada yang lain.
Sekitar enam tahun lalu lokasi yang sekarang di tumbuhi banyak tanaman ini merupakan Twmpat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dari warga sekitar.
“Sebelumnya lahan ini merupakan TPA warga kemutug lor dan sekitarnya, kondisinya juga memprihatinkan. Sekarang lebih dari 600 jenis tanaman, terdiri 120 jenis langka dan berbagai jenis buah-buahan ,” kata Humas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Banyumas, Subarkah setynagoro.
Beberapa jenis tanaman yang tumbuh di antaranya bisbul, wungur, kiserem, lobi-lobi, dewandaru, gowok, bintaro, Kayu lanang, manyan, mahkota dewa, dan mandalaka. Selain itu , pohon nagasari, puspa, tulai, sambang dara, sapu tangan, sungkare, rukem hingga waru kuning juga ditanami.
Ada juga beberapa tanaman yang khas tumbuh di lereng Gunung Slamet, seperti sarangan, sampan dan gondang, sampan, dan jenis kopi-kopian.
Dia menceritakan, disulapnya TPA yang kumuh dan bau menjadi sebuah kebun berawal dari keluhan warga. Dengan di bantu Pemprov Jateng, lokasi tersebut kini bisa dijadikan kebun percontohan Tanaman Langka dan Flora Unggulan. “Pada perkembangannya, lokasi ini diserahkan dan dikelola oleh Pemkab Banyumas,” ujarnya.
Taman Kehati dibangun juga sebagai kawasan konservasi, mengkoleksi dan menjaga kelestarian berbagai tumbuhan langka, baik tanaman local maupun yang tersebar di tanah air.
Dengan dibangunnya tanaman keanekaragamn hayati tersebut, nantinya bisa lebih terdata potensi tumbuhan lokal. “Taman ini bertujuan untuk konservasi berbagai jenis tanaman lokal dan langka. Sekaligus juga untuk wisata edukasi lingkungan, ”ujarnya.
Di setiap tanaman, sudah dipasang tulisan berupa keterangan jenis tanaman. Baik nama lokal maupun latin. “Dalam waktu dekat,kita akan tambah fasilitas perpustakaan. Sehingga selain mengetahui langsung tanamannya, nanti pengunjung bisa melihat karakter tanaman, asal dan fungsinya ,”ujar Subarkah, sehingga keberadaan taman kehati ini biusa merupakan model pembelajaran bagi Pramuka Saka Kalpataru krida Kehati.
Taman Kehati kini sudah digunakan juga untuk fun games dan / outbound. Pasalnya, di dekat taman ada lima air terjun/curug yakni Curug abang, curug pasang, curug kedung benda, Curug Juneng, dan Curug Kembar. Untuk menuju taman Kehati, hanya butuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Purwokerto.