SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT DENGAN SISTEM 3.R (REDUCE, REUSE DAN RECYCLE) KSM. SOKA SATRIA RT 02 RW XI Kel SOKANEGARA PURWOKERTO TIMUR

05 12 2014 10:19:25 | 17942 Kali
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT DENGAN SISTEM 3.R (REDUCE, REUSE DAN RECYCLE) KSM. SOKA SATRIA        RT 02 RW XI Kel SOKANEGARA PURWOKERTO TIMUR

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI BERBASIS MASYARAKAT DENGAN SISTEM 3.R (REDUCE,

REUSE DAN RECYCLE)  BANK SAMPAH KSM. SOKA SATRIA

RT 02 RW XI Kel SOKANEGARA PURWOKERTO TIMUR

 

Purwokerto, selama 2 (dua) hari mulai hari senin s.d. selasa. tanggal 20 dan 21 Oktober 2014 bertempat di Ballroom Hotel Palapa, Jalan Situmpur Purwokerto berlangsung kegiatan Pelatihan Pengetahuan Anggota Masyarakat Sebagai Tenaga Pendidik Dalam Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup di Sekolah, yang diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini diikuti oleh 40 (empat puluh) guru baik Guru SD/MI,SMP/MTS,SMA/MA dan SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

 

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka untuk memotivasi para peserta agar ilmu pengetahuan pembelajaran yang disampaikan dalam kegiatan ini, dapat diaplikasi/diterapkan di anak didik di masing-masing sekolah, yang pada akhirnya bisa menuju Sekolah Adiwiyata, demikian dikatakan Humas BLH kabupaten Banyumas Subarkah Setyonagoro.

 

Salah satu Pembicara adalah Wagino, Ketua Bank Sampah KSM Soka Satria RT.02 RW.XI Kel. Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur menyampaikan makalah tentang Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dengan sitem 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) sebagai berikut :

 

Sampah kian lama kian menjadi bermasalah hihgga semakin kronis dan rumit. Kini kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara benar masih rendah.Hal ltu tidak terlepas dari keterlanjuran klta menganggap bahwa semua sampah adalah barang yang tidak ada gunanya dan menjijikan serta harus dibuang dan dilenyapkan dari pandangan mata. Akhimya yang terbentuk adalah pola pikir untuk mernbenci sampah, terbudaya-nya membuang dan melenyapkan sampah dari pandangan mata, bukan budaya untuk mengelola sampah secara benar.

Kebiasaan  dan budaya yang sudah terpatri dalam diri seseorang rnemang sangat sulit diubah. Tetapi melanggengkan kebiasaan buruk juga merupakan kesalahan. Tidak ada jalan lain kecuali meluruskannya kebiasaan menempatkan sampah yang tidak semestinya, kebiasaan membakar dan mengubur sampah yang tidak bisa hancur merupakan budaya-budaya yang dapat rnenimbulkan kerusakan bagi lingkungan dan gangguan kesehatan manusia. Jenis sampah saat ini sudah tidak cocok lagi dikelola dengan sistern lama KUMPUL-ANGKUT- BUANG. Sudah saatnya kita semua melakukan perubahan dan perbaikan sistem pengelolaan sampah.

Sesulit apapun juga, memperbaiki kebiasaan masyarakat agar rnengelola sampah dengan benar wajib dilakukan. Sudah rnenjadi keharusan bagi kita semua untuk menyelamatkan bumi berserta isinya. Manusia yang dikaruniai perasaan dan akal, sudah sepantasnya menjaga dan memelihara ciptaan-Nya bukan malah merusaknya. Sungguh sangat berdosa jika kita tetap mewariskan kebiasaan buruk kepada anak cucu kita dalam mengelola sampah ini.

Di tengah berkecamuk dan kroniknya masalah sampah, terciptalah suatu sistem pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri produktif dan ramah lingkungan berbasis masyararkat di KSM SOKA SATRIA kel SOKANEGARA KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR. Didasari  niat yang kuat dan iklhlas  serta kerja keras bahu rnembahu secara perlahan-lahan. Pengelolaan  sampah sistem baru ini dapat diterapkan oleh masyarakat setelah sistem ini dijalankan sejak tahun 2011 banyak pinak yang tertarik, bahkan berberapa desa/kampung lain sudah mulai mencoba menerapkan. Beberapa kalangan menilai bahwa sistem pengelolaan sampah swakelola Sokanegara  merupakan sistem penangangan sampah masa depan yang cocok denqan karakteristik masyarakat Banyumas.

 

 Landasan berfikir dalam penyusunan sistem pengelolaan sampah 3.R KSM SOKA SATRIA sebagai berikut:

  1. Setelah dipisah - pisahkan sesuai jenisnya, ternyata hampir semua sampah (kertas, logam, kaca, plastik) dapat dijual secara langsung (bernilai ekonomi).
  2. Dalam pengelolaan sampah diperlukan biaya operasional untuk pengangkutan, pengumpulan, penyortiran dan pengepakan, terhadap jenis sampah khusus an organik.
  3. Untuk menekan biaya operasional pengangkutan dan penyortiran maka pemisahan sampah harus dilakukan pada sumbernya (rumah tangga).
  4. Karena sifat sampah organik yang mudah busuk, rnaka harus diatasi dan diproses sampai menjadi kompos pada masing-masing rurnah tangga
  5. Biaya operasional pengelolaan sampah dapat terpenuhi dari hasil sampah dan produk produk daur ulang sampah.
  6. Dengan modal memisah-misahkan sampah sesuai jenisnya, masyarakat tidak perlu membayar petugas sampah.
  7. Laba penjualan sampah setelah dikuurangi biaya operasional dapat dimasukkan kedalam kas PKK / RT untuk dana pengembangan, pembangunan dan sosial.

 

Secara garis besar sistem pengelolaan sampah swakelola KSM SOKA SATRTA meliputi kegiatan sebagai berikut:

  1. Setiap rumah tangga memisah-misahkan sampah sesuai jenisnya yaitu ptastik, kertas, kaca,logam dan organik. Sampah plastik, kertas, kaca-logam dimasukkan kedalam kantong sendiri-sendiri, sedangkan sampah organik dirnasukkan ke gentong kompos/komposter.
  2. Setelah kantong yang digunakan untuk menampung sampah plastik, kertas,logam-kaca penuh, kemudian masing-masing rumah tangga membawa dan rnemasukkan sampah tersebut kedalam tong–tong/drum sampah terdekat sesuai jenisnya pula.
  3. Setelah tong sampah penuh akan diambi dan diangkut ke tempat penampungan sampah (Tps) Soka Satria oleh petugas pengangkut.
  4. Setetah masuk di TPS, dilakukan penyortiran lebih khusus lagi dan dilakukan dengan pengepakan kemudian dijual ke pengepul sampah/Lapak (rekanan).
  5. Hasil penjualan sampah untuk biaya operasional (petugas/swasta ) dan sisanya rnasuk kas KSM.
  6. Khusus untuk sampah organik, setelah menghasilkan kompos di rumah masing - masing sebagian dikemas lalu dijual dan sebagian lagi dipakai sendiri untuk penghijauan lingkungan rumah dan kampung.
  7. Sedangkan sampah bungkus makanan, minuman dan deterjent  (jenis sampah plastik tebal baik yang berlapis aluminium foil maupun tidak berlapis) didaur ulang menjadi kerajinan tangan seperti tas, dompet, topi, tempat koran majalah kursi. Selanjutnya hasil kerajinan tangan tersebut dapat dipakai sendiri atau dijual.

 

        

Gambar Berbagai Macam Model Tempat / Wadah

Pemilahan Sampah An organic

 

contoh sampah yang Telah Dipilahkan sesuai Dengan Jenisnya

 

SAMPAH PLASTIK

SAMPAH KERTAS

LOGAM & KACA

  • Plastik kresek
  • Plastik bening
  • Bungkus snack
  • Kemasan penyedap
  • Bungkus mie
  • Bungkus makanan
  • dll

 

 

  • Kertas HVS
  • Kertas Koran
  • Bungkus tempe
  • Bungkus rokok
  • Kardus
  • Bekas undangan
  • Sobek-sobekan
  • Bungkus makanan
  • dll
  • Besi
  • Ternbaga
  • Kabel
  • Kaca
  • Botol / Gelas ptastik
  • Botol kaca
  • Pecahan gelas/piring
  • Seng
  • Ember pecah
  • dll
 

 

 

Perjalanan menuju titik harapan masih panjang. Semangat perjuangan untuk menjaga lingkungan tetap harus dikobarkan. Semoga karya anak-anak bangsa ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Amin....

Akhir kata, apabila dalam menyampaikan ada yang terdapat kesalahan kami mohon untuk dimaafkan. Tak ada gading yang tak retak. segala rnasukan kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan demi kemajuan bersarna.

 

 
 
 

Related Posts

Komentar