ECOBRIK

Senin, 26 Agustus 2019 | 10340 Kali
ECOBRIK

ECOBRICK

   Dampak buruk dari limbah plastik sudah banyak dirasakan masyarakat dunia. Para aktivis lingkungan juga berfikir bagaimana cara mengelola sampah plastik yang sepertinya tidak mungkin dihindari. Salah satu solusi mengatasi masalah ini yaitu ecobrick.

   Ecobrick jika diartikan ke bahasa Indonesia adalah bata ramah lingkungan. Ecobrick dianggap menjadi solusi masalah sampah plastik yang sederhana namun memiliki wawasan ke depan yang bagus (visioner). Selain ramah lingkungan,ecobrick mempunyai berbagai fakta unik.

   Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali (recycle/pendaurulangan). Ecobrick mampu memberikan kehidupan baru bagi limbah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk pemanfaatan/penggunaan (utilisasi) sampah-sampah plastik selain mengirimnya ke pembuangan akhir (landfill).

 

HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI TENTANG ECOBRICK :

 

  1. LEBIH EKONOMIS DAN MUDAH DIBUAT KARENA HANYA BERBAHAN LIMBAH BOTOL DAN PLASTIK BEKAS DI SEKITAR KITA

Membuat ecobrick sangat mudah sederhana, hanya perlu menyiapkan sampah plastik, botol plastik, dan stik (misalnya kayu atau sumpit) untuk memampatkan.

Isi botol dengan plastik hingga padat dan tidak berubah bentuk saat ditekan. Tutup kembali botol tersebut dan selesai. Dengan langkah tersebut sudah berhasil membuat satu buah ecobrick.

  1. ECOBRICK DAPAT MENCEGAH PLASTIK BERAKHIR DI PEMBUANGAN AKHIR (LANDFILL)

Ecobrick yang nantinya bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan otomatis tidak akan berakhir di pembuangan sampah. Pembuangan sampah konvensional (landfill) yang umumnya ada, hanya menumpuk sampah di biosfer (lapisan) dan semakin hari membutuhkan tempat yang luas dan bisa terus bertambah jika tidak dikelola.

  1. ECOBRICK BISA MENJADI MATERIAL BANGUNAN YANG KUAT, AWET, DAN TAHAN AIR

Ecobrick mempunyai sifat plastik itu sendiri, yaitu awet, kuat dan anti air. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa material ini tahan peluru. Apabila digunakan sebagai material bangunan, tidak kalah nyaman dengan bangunan yang dibuat dengan batu bata umumnya.

  1. ECOBRICK DITEMUKAN PERTAMA KALI DI FILIPINA OLEH SENIMAN ASAL KANADA YANG TINGGAL DI INDONESIA

Penemu ecobrick ini adalah Rusel Maier orang Kanada, seorang seniman yang bekerja di Indonesia. Ia menemukan ide ecobrick saat memikirkan apa solusi terbaik untuk mengatasi masalah polusi plastik di dunia. Penemuan itu terjadi saat ia berada di sebuah desa di lembah Sagada, Filipina tahun 2016.

  1. ECOBRICK SUDAH DIMANFAATKAN KOMUNITAS LINGKUNGAN UNTUK MEMBANGUN BERBAGAI BANGUNAN

Sejak ditemukan, ecobrick mulai mengglobal dan diadopsi oleh berbagai komunitas peduli lingkungan. Dengan ecobrick, berbagai organisasi tersebut berhasil membangun fasilitas seperti sekolah, bangku taman, hostel (tempat penginapan) dan sebagainya.

Bangunan yang sudah jadi pun tidak kalah cantik dengan yang dibuat dengan batu bata. Di samping bisa dimanfaatkan sebagaimana fungsinya. Penggunaan ecobricks aplikatif ini juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah plastik.

Ecobrick merupakan solusi yang mudah murah dan bisa dibuat oleh siapa saja. Bahkan, bisa menjadi inspirasi untuk membangun rumah ramah lingkungan.


Selengkapnya Kreasi Ecobrick Dapat Didownload Disini

Related Posts

Komentar