Dinas Lingkungan Hidup
PELATIHAN PENGETAHUAN ANGGOTA MASYARAKAT SEBAGAI
TENAGA PENDIDIK DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN
LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH
Purwokerto, selama 2 (dua) hari mulai hari senin s.d. selasa. Tanggal 20 dan 21 Oktober 2014 bertempat di Ballroom Hotel Palapa, Jalan Situmpur Purwokerto berlangsung kegiatan Pelatihan Pengetahuan Anggota Masyarakat Sebagai Tenaga Pendidik Dalam Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup di Sekolah, yang diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini diikuti oleh 40 (empat puluh) guru baik Guru SD/MI,SMP/MTS,SMA/MA dan SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka untuk memotivasi para peserta agar ilmu pengetahuan pembelajaran yang disampaikan dalam kegiatan ini, dapat diaplikasi/diterapkan di anak didik di masing-masing sekolah, yang pada akhirnya bisa menuju Sekolah Adiwiyata, demikian dijelaskan oleh Hendradjaja, Ah.T, SE, M.Si Kasubbid Pengembangan Kapasitas dan Kerjasama Lingkungan Hidup BLH Provinsi Jawa Tengah dalam pengarahan pembukaannya tadi malam yang pas senin malam kegiatan berlangsung dalam suasana mati lampu, sehingga pihak hotel memakai genset yang penerangannya tidak jelas, dalam kondisi remang-remang temaram.
Kepala BLH Kabupaten Banyumas melalui Kabid Pengendalian Dampak Lingkungan BLH Kabupaten Banyumas Djoko Setyono, S.Sos mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi Pemerintah Kabupaten Banyumas, dengan hasil tindak lanjut kegiatan pelatihan ini diharapkan para peserta yang mempunyai profesi guru bisa menularkan apa yang nanti disampaikan dalam pelatihan tersebut, ke dalam lingkungan kerjanya di masing-masing sekolah, agar menjadi Sekolah Adiwiyata (sekolah peduli lingkungan), karena salah satu indikator penilaian Adipura Tahun 2014-2015 adalah adanya sekolah-sekolah adiwiyata, baik telah meraih predikat sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Sementara Humas BLH Kabupaten Banyumas Subarkah Setyonagoro mengatakan bahwa Pelatihan Pengetahuan Anggota Masyarakat Sebagai Tenaga Pendidik Dalam Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup di Sekolah, yang diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup ini akan dijelaskan materi-materi disampaikan oleh para narasumber baik dari provinsi maupun kabupaten, Pada hari pertama disampaikan materi Implementasi Kurikulum berbasis Lingkungan Hidup Komponen I dan II) oleh Drs Kukuh Santoso dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dan materi Implementasi Kurikulum berbasis Lingkungan Hidup Komponen III dan IV) oleh Drs. Sentot Widood, M.Pd dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan pada hari kedua disampaikan materi Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos dan Inovasi Produk Kompos oleh Wagirno, Ketua Bank Sampah KSM Satria Soka Kelurahan Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur dan materi terakhir Pemanfaatan dan Pengelolaan Sampah An-organik dalam rangka pencapaian Sekolah Adiwiyata oleh Tri Watiningsih, ST.,MT dosen Unwiku Purwokerto.
Dalam kegiatan pelatihan tersebut pada hari kedua, diadakan praktek Pengelolaan Sampah Organik Sistem Pembuatan Pupuk Kompos oleh narasumber Wagirno, Ketua Bank Sampah KSM Soka Satria Kel.Sokanegara, dengan antusias para peserta memperhatikan dan bertanya bagaimana cara pengelolaan sampah dengan mempergunakan bahan yang tidak mahal, dengan sarana pakai model gentong/tempayan,atau keranjang, dll.
Disamping itu juga dalam kegiatan tersebut pada materi kerajinan dari bahan limbah dengan narasumber Tri Watiningsih, ST, MT yang juga dosen Unwiku mengajarkan bagaimana dari sedotan plastic bisa dibuat kerajinan tas yang cantik, maupun dari botol plastic kemasan bisa dibuat bunga atau dudukan bunga yang cantik dan menawan.
Ditambahkan juga oleh Humas BLH Kabupaten Banyumas Subarkah Setyonagoro, bahwa dengan kegiatan ini para peserta yang berasal dari guru bisa mengaplikasikan pelatihan-pelatihan untuk diajarkan pada anak didik siswa di sekolah membuat pupuk kompos yang sederhana dan kerajinan-kerajinan yang berasal dari bahan limbah, sehingga bisa menghasilkan barang kerajinan yang bermutu dan bernilai ekonomi.