Verifikasi penilaian Program Kampung Iklim Tahun 2020

Jumat, 18 September 2020 | 936 Kali
Verifikasi penilaian Program Kampung Iklim Tahun 2020

Geliat Program Kampung Iklim (ProKlim) di Kabupaten Banyumas kini kian terasa. Sebelumnya pada tahun 2019 telah ada 1 Kampung Iklim yang terverivikasi masuk kategori ProKlim Utama di tingkat Nasional dan mendapatkan Sertifikat dari MenLHK, yakni ProKlim Dusun Bulakan Desa Langgongsari Kecamatan Cilongok. Selain itu juga terdapat 2 Kampung Iklim lainnya yang masuk kategori ProKlim Madya di tahun 2019, yaitu ProKlim RW 04 Kelurahan Mersi Kec. Purwokerto Timur, dan ProKlim RW II Desa Sambeng Wetan Kec. Kembaran.

Ada peningkatan signifikan untuk Program Kampung Iklim pada tahun 2020 ini, Sambeng Wetan dan Mersi yang sebelumnya hanya mendapatkan sertifikat ProKlim kategori Madya, pada tahun ini mendaftarkan kembali aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklimnya melalui SRN (Sistem Registrasi Nasional) Ditjen PPI KLHK, dan masuk ke dalam nominasi ProKlim Kategori Utama. Tahap selanjutnya setelah registrasi di website SRN, dilakukan verifikasi lapangan guna mengetahui seberapa jauh program aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim benar-benar terlaksana di lokasi yang diusulkan. 

Pada tanggal 16 dan 17 September 2020 ini, telah dilaksanakan verifikasi lapangan penilaian  PROKLIM di Sambeng Wetan dan Mersi oleh Kementerian LHK. Dikarenakan situasi pandemi Covid-19, maka verifikasi lapangan di Kabupaten Banyumas tahun ini dilaksanakan secara virtual. Untuk teknis penilaian sendiri dilakukan langsung oleh Juri dari Kementerian Lingkungan hidup dan kehutanan RI. Berbagai pihak turut terlibat dalam penilaian ini diantaranya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov. Jateng, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Banyumas sebagai instansi pembina, Camat, Lurah, Babinsa dan terutama yang dinilai adalah dari Kelompok masyarakat pegiat ProKlim.

ProKlim

Kelompok pegiat ProKlim di Sambeng Wetan adalah PKK RW II, namun untuk presentasi dan tanya jawab diwakilkan oleh Kades Sambeng Wetan, Sisworo, dan juga Bu Sulis selaku Sekretaris PKK. Penilaian dilakukan menyeluruh mulai dari aksi mitigasi yang telah dilakukan di Sambeng Wetan, seperti penghijauan/peningkatan tutupan vegetasi, perlindungan mata air, pemanfaatan tanah pekarangan, pengelolaan sampah, dll., kemudian aksi mitigasi yang telah dilakukan seperti pengendalian kekeringan, banjir dan longsor (sistem drainase, biopori dan resapan air hujan, Penampungan Air Hujan/PAH,dll), peningkatan ketahanan pangan, dan pengendalian penyakit terkait iklim seperti PHBS, PSN, dll, dan juga dinilai mengenai kelembagaannya secara mendetail, baik melalui tanya jawab maupun dengan melihat kondisi lapangan secara langsung melalui virtual.

ProKlim Sambeng Wetan

Adapun kelompok pegiat ProKlim Kelurahan Mersi adalah KSM Adipati Mersi yang kemudian telah membentuk kelompok baru yang secara spesifik lebih fokus kepada pemberdayaan kelompok dalam aksi ProKlim, yaitu Kelompok "ProKlim Adipati RW 04 Kel. Mersi". Sebagai narasumber untuk presentasi dan tanya jawab dilakukan oleh ketua Kelompok yaitu Bapak Satiman yang telah cukup lama berkecimpung di ProKlim Mersi ini. Penilaian secara mendetail dilakukan terhadap beberapa titik aksi mitigasi dan adaptasinya, setiap anggota kelompok standby di lokasi aksi dan segera menunjukkan lokasi yang diminta tim juri untuk diperlihatkan langsung. Keunggulan ProKlim Mersi yaitu terletak di pengelolaan sampahnya berupa Bank Sampah, rumah kompos, praktik 3R dan pemanfaatan energi baru terbarukan (Biogas Biomethagreen dari sampah organik rumah tangga). Aksi mitigasi dan adaptasi lainnya tak kalah penting, seperti kegiatan penghijauan (penanaman pucuk merah di sepanjang jalan kampung, pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman pangan, tanaman hias, perikanan, toga, dll), pengendalian banjir seperti drainase sumur resapan, biopori, peningkatan ketahanan pangan, pengendalian penyakit terkait iklim, budidaya pertanian rendah emisi, dll. Penilaian juga dilakukan terhadap kelembagaan dan kemitraan dengan pihak lain.

ProKlim mersiProKlim Mersi

Walaupun kegiatan verifikasi lapangan ini dilakukan secara virtual, tetapi tim juri tetap dapat menilai dengan sangat mendetail. Diharapkan hasil dari verlap ini cukup memuaskan, dan semoga Sambeng Wetan dan Mersi dapat memperoleh Tropi dan/atau Sertifikat ProKlim kategori Utama di tingkat Nasional.

Dinas Lingkungan Hidup Kab. Banyumas juga sangat berharap, aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang telah dilakukan di Langgongsari, Mersi dan Sambeng Wetan ini dapat diikuti oleh Kampung Iklim lainnya di Kabupaten Banyumas, dan dapat terus ditingkatkan di kemudian hari sehingga menjadi ProKlim Lestari.

DLH Kabupaten Banyumas saat ini telah menargetkan terlaksananya ProKlim di 32 Desa dan kelurahan, 3 diantaranya telah terdaftar di SRN ProKlim dengan kategori Utama yaitu:

  - Langgongsari, Kec. Cilongok

  - Sambeng Wetan, Kec. Kembaran

  - Mersi, kec. Purwokerto Timur, 

10 diantaranya telah terdaftar kategori Madya di SRN yaitu:

  - Karangtengah Baturraden,

  - Kalisari Cilongok,

  - Pasirwetan Karanglewas,

  - Kuntili Sumpiuh,

  - Sudagaran Banyumas,

  - Besuki Lumbir,

  - Grumbul Bersole Kel Karangpucung Purwokerto Selatan,

  - Kedondong Sokaraja

  - Piasa Kulon Somagede

  -  Mandirancan Kebasen

dan 1 diantaranya telah terdaftar kategori Pratama di SRN yaitu Kedungwuluh Kidul Patikraja.

Adapun 18 diantaranya belum terdaftar pada SRN ProKlim.

DLH Kab. Banyumas sangat berharap program ini akan dapat terus ditingkatkan. Masyarakat di lokasi ProKlim diharapkan dapat merasakan langsung manfaat dari pelaksanaan Program Kampung Iklim ini dan diharapkan kualitas lingkungan hidup di kabupaten Banyumas bisa terus meningkat dengan adanya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim melalui Program Kampung Iklim. 

 

Related Posts

Komentar